Munafri Resmi Melantik Andi Zulkifly Nanda Sebagai Sekda Kota Makassar

Terdepan Mengabarkan

Pemerintahan41 Dilihat

MAKASSAR, VIRAL – Pemerintah Kota Makassar akhirnya memiliki Sekretaris Daerah (Sekda) yang sah. Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, resmi melantik Dr. Andi Zulkifly Nanda sebagai Sekda definitif pada Rabu (28/5/2025).

Pelantikan ini mengakhiri masa transisi yang berlangsung sejak Muh Anshar memasuki masa pensiun per 31 Desember 2023. Selama lebih dari satu tahun, jabatan Sekda hanya diisi oleh pejabat pelaksana harian (Plh), pelaksana tugas (Plt), atau penjabat (Pj).

Prosesi pelantikan berlangsung khidmat dan disaksikan sejumlah tokoh, termasuk Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham, Ketua TP PKK Melinda Aksa, Wakil Ketua DPRD Makassar Andi Suharmika, unsur Forkopimda, serta jajaran pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Makassar.

Wali Kota Munafri menegaskan bahwa pengisian jabatan ini bukan sekadar formalitas, melainkan langkah strategis untuk memperkuat tata kelola pemerintahan. Ia menyebut Sekda memiliki fungsi sentral dalam memastikan roda pemerintahan berjalan profesional, efisien, dan berpihak pada kepentingan rakyat.

Fungsi sentral Sekda akan memberikan kita kekuatan dalam mengelola sistem pemerintahan. Tantangan kita ke depan besar, meskipun terlihat sederhana,” ujar Munafri dalam sambutannya.

Ia juga menekankan pentingnya sinergi dan loyalitas antar perangkat daerah serta percepatan akselerasi program strategis lima tahun ke depan. “Tata kelola ini tidak bisa berjalan parsial. Dibutuhkan kolaborasi tinggi dan semangat kebersamaan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Munafri mengajak seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemkot Makassar untuk mendukung penuh kepemimpinan Sekda yang baru dalam mewujudkan pelayanan publik yang prima dan responsif.

“Kita hadir sebagai pelayan masyarakat. Tidak boleh ada alasan untuk tidak membantu menyelesaikan persoalan mereka, sekecil apa pun itu,” tegasnya.

Pelantikan ini menjadi momentum penting bagi Pemkot Makassar untuk kembali bergerak cepat, setelah lebih dari setahun menghadapi kekosongan di posisi kunci birokrasi.