MAKASSAR, VIRAL – Menjelang peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) pada 1 Mei 2025, Ketua Perda KSPI Sulawesi Selatan yang juga menjabat sebagai Ketua DPW Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Sulsel dan Sekretaris Jenderal Partai Buruh Exco Provinsi Sulsel, Fadly, menyatakan komitmennya untuk menjaga ketertiban dalam pelaksanaan aksi buruh di Kota Makassar.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Warkop 77, Jalan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya, pada Rabu (30/4) malam, Fadly bersama sejumlah pihak mendiskusikan berbagai upaya untuk memastikan aksi berjalan aman, tertib, dan bebas dari provokasi.
Fadly menegaskan bahwa aksi unjuk rasa akan dimulai dari depan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, dilakukan secara damai dan tetap terkoordinir. Ia menyebutkan bahwa KSPI pusat telah mengeluarkan surat edaran untuk mendukung pelaksanaan aksi nasional, dan surat pemberitahuan resmi juga akan disampaikan kepada Polrestabes Makassar.
Dalam aksi tersebut, enam isu utama akan diangkat sebagai tuntutan kepada pemerintah, yakni:
Pengesahan RUU Ketenagakerjaan yang baru,
Penghapusan sistem outsourcing,
Pembentukan Satuan Tugas PHK,
Penetapan upah layak,
Pengesahan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT),
Pengesahan RUU Perampasan Aset.
Selain itu, Fadly mengimbau seluruh peserta aksi untuk tidak membawa benda-benda berbahaya, seperti senjata tajam atau alat keras lainnya, yang dapat berpotensi memicu konflik. Ia juga menyatakan bahwa setiap kelompok peserta akan menunjuk koordinator lapangan (korlap) untuk mempermudah komunikasi dengan aparat keamanan di lapangan.
Sebagai bagian dari langkah pencegahan, disarankan pula penggunaan seragam dengan warna yang sama untuk mempermudah identifikasi peserta dan mengantisipasi penyusupan pihak luar. Fadly menegaskan keterbukaannya untuk bekerja sama dengan pihak kepolisian, khususnya dalam hal pengamanan, pengaturan rute aksi, serta pengawasan di titik-titik kumpul.
Pertemuan tersebut ditutup dengan kesepakatan bersama bahwa seluruh rangkaian peringatan May Day 2025 di Makassar akan berlangsung secara damai, bermartabat, dan fokus pada penyampaian aspirasi buruh secara konstruktif.