KONI Sulsel Memastikan Seluruh Anggaran dana Hibah Tahun 2024 di Lakukan Sesuai Prosedur dan Transparan

Terdepan Mengabarkan

Makassar14 Dilihat

SULSEL, VIRAL – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Selatan memastikan bahwa seluruh penggunaan dana hibah tahun anggaran 2024 untuk keperluan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut telah dilakukan sesuai prosedur dan transparan, Senin (22/09/2025).

Sekretaris KONI Sulsel, Mujiburrahman, menyampaikan bahwa pihaknya bersama sejumlah cabang olahraga peserta PON telah memenuhi undangan klarifikasi dari Kejaksaan Tinggi Sulsel. Dalam pertemuan tersebut, KONI Sulsel telah menyerahkan seluruh dokumen dan bukti penggunaan dana hibah senilai Rp17,5 miliar yang diterima tahun ini.

“Dari total Rp17,5 miliar, sekitar Rp16,6 miliar digunakan untuk pembiayaan kebutuhan atlet seperti tiket pesawat, peralatan pertandingan, pusat pelatihan (training centre), tes fisik, vitamin dan pengobatan, uang saku selama empat bulan, serta sarana latihan dan conditioning training di kantor KONI selama masa desentralisasi dan sentralisasi,” ujar Mujiburrahman.

Ia menambahkan bahwa sisa dana sekitar Rp900 juta digunakan untuk operasional KONI Sulsel guna memastikan seluruh program berjalan sesuai kalender olahraga tahun 2024.

Sementara itu, dana sebesar Rp14 miliar lainnya untuk kebutuhan pengadaan pakaian, perlengkapan, akomodasi, uang saku atlet tiga bulan terakhir, serta biaya penginapan dan transportasi selama pelaksanaan PON di Aceh dan Sumut, dikelola langsung oleh Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Sulsel.

Untuk memaksimalkan pemenuhan kebutuhan PON, Mujiburrahman menjelaskan bahwa sejak Juli hingga Desember 2024, seluruh pengurus KONI Sulsel tidak menerima tunjangan dan insentif. Dana tersebut dialihkan sepenuhnya untuk mendukung tahapan perencanaan, persiapan, hingga pelaksanaan PON XXI.

“Kami juga membentuk tiga satuan tugas untuk memastikan proses berjalan efisien dan tepat sasaran,” katanya. Tiga satgas tersebut adalah:

1. Tim Pengendali Teknis Pembinaan dan Verifikasi Atlet PON, dipimpin oleh Wakil Ketua Umum I, Herman Hading

2. Tim Monitoring dan Verifikasi Kebutuhan Peralatan Tanding, dipimpin oleh Wakil Ketua Umum III, Prof. Wasir Thalib

3. Tim Real Cost Kebutuhan Anggaran PON, dipimpin oleh Wakil Ketua Umum II, Chalik Suang

KONI Sulsel mengakui adanya keterbatasan anggaran dalam membina 408 atlet yang berlaga di PON XXI, jika dibandingkan dengan PON sebelumnya.

“Sebagai perbandingan, pada PON XIX Jawa Barat 2016, Sulsel mengelola Rp68 miliar untuk 321 atlet. Kemudian PON XX Papua 2021, Rp32 miliar untuk 262 atlet. Di PON XXI Aceh-Sumut 2024, kami hanya menerima Rp17,5 miliar meskipun jumlah atlet dan ofisial naik dua kali lipat,” jelas Mujiburrahman.

Meski begitu, capaian medali Sulsel di PON XXI menunjukkan peningkatan. Pada PON XX Papua, Sulsel menempati peringkat ke-11 dengan 11 emas, 13 perak, dan 13 perunggu (total 37 medali). Sedangkan pada PON XXI Aceh-Sumut 2024, Sulsel meraih 10 emas, 20 perak, dan 31 perunggu (total 61 medali), meskipun peringkat turun ke posisi 15.

“Dari sisi jumlah medali, ada peningkatan 24 keping. Ini merupakan bukti bahwa semangat juang atlet Sulsel tetap tinggi di tengah keterbatasan anggaran,” tutup Mujiburrahman. [*]