Belajar Menjadi Guru dan Orang Tua Hebat Bersama Dr. Tubagus Wahyudi

Terdepan Mengabarkan

Pendidikan17 Dilihat

MAKASSAR, VIRAL – Ruang mini teater SMA Islam Athirah 1 Makassar pada Jumat sore, 3 Oktober 2025 terasa hangat dan penuh semangat. Orang tua, guru, dan tamu undangan duduk antusias mengikuti Seminar Inspirasi bertema “Motivasi Pola Pikir Bertumbuh dan Komunikasi Menuju Sukses Mendidik Anak” yang digelar BMJ SMA Islam Athirah 1 Makassar.

Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber nasional, Dr. H. Tubagus Wahyudi, ST., M.Si., MCHt., CHI., seorang motivator dan pakar pengembangan sumber daya manusia yang dikenal dengan gaya penyampaian yang hangat dan menyentuh hati.

Dalam paparannya, Dr. Tubagus Wahyudi mengajak para orang tua dan guru untuk lebih memahami makna menjadi pendidik sejati di rumah dan sekolah. Ia menekankan bahwa keberhasilan anak tidak hanya lahir dari kecerdasan akademik, tetapi juga dari lingkungan keluarga yang penuh kasih, komunikasi yang sehat, dan teladan dari orang tua.

“Orang tua perlu menjadi role model yang menghadirkan keteladanan, bukan tekanan. Dengan komunikasi yang hangat dan pola pikir bertumbuh, anak akan merasa aman untuk belajar dari kesalahan dan terus berkembang,” ungkap Dr. Tubagus yang disambut tepuk tangan peserta.

Ia kemudian melanjutkan dengan pesan reflektif tentang pentingnya pemahaman diri dan makna peran dalam kehidupan.

“Kuncinya adalah, kita tidak bisa jadi apa kalau kita tidak tahu apa itu apa. Misalnya, kita tidak bisa jadi guru kalau kita tidak tahu apa itu guru. Begitu pula menjadi orang tua, kita harus memahami dulu makna mendidik agar bisa menjalankan peran dengan benar,” tuturnya dengan nada tenang namun penuh makna.

Tak hanya berbicara tentang mindset, Dr. Tubagus juga mengajak peserta untuk menyadari bahwa akar dari banyak persoalan dalam keluarga adalah komunikasi yang tidak sehat.

“Kehidupan ini tidak bisa dihindari. Kenapa bisa kehidupan kita kacau? Karena komunikasi kacau. Dan harus dipahami bahwa komunikasi itu ada dua yakni komunikasi sunyi dan komunikasi bunyi. Komunikasi sunyi adalah bahasa hati dan sikap, sedangkan komunikasi bunyi adalah ucapan. Jika keduanya selaras, maka keluarga akan hidup damai dan penuh pengertian,” jelasnya.

Suasana seminar semakin hangat ketika para peserta yang terdiri dari orang tua siswa, para guru, kepala sekolah SMP se-Kota Makassar, Kepala Departemen Sekolah Islam Athirah, Ketua BMJ SMA Islam Athirah, serta Wakil Direktur Sekolah Islam Athirah Wilayah Kajaolalido terlibat dalam kegiatan tersebut.

Dalam sambutannya, Wakil Direktur Sekolah Islam Athirah Wilayah Kajaolalido, Bapak Patris Hasanuddin, memberikan pesan yang sarat makna.

“Perubahan itu dimulai dari pola pikir, karena pola pikir akan memengaruhi sikap dan perbuatan, dan akhirnya menentukan perubahan nasib,” ujarnya dengan tegas, memberi penekanan pada pentingnya perubahan dari dalam diri.

Sementara itu, Kepala SMA Islam Athirah 1 Makassar, Tawakkal Kahar, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari upaya sekolah untuk memperkuat kolaborasi dengan keluarga dalam mendidik generasi muda.

“Seminar ini menjadi ruang refleksi bagi kita semua baik guru maupun orang tua untuk terus belajar memahami kebutuhan anak dan membimbing mereka dengan penuh kasih,” tuturnya.

Tak kalah berkesan, Ketua BMJ SMA Islam Athirah 1 Makassar, Ibu Novita, turut menyampaikan apresiasi atas antusiasme peserta dan kehadiran narasumber inspiratif tersebut.

“Semoga kita semua dapat mengambil pembelajaran dari pemateri hebat yang telah kita hadirkan. Terima kasih kepada seluruh tamu undangan yang telah meluangkan waktu untuk hadir dalam kegiatan yang penuh makna ini,” ungkapnya dengan senyum hangat.

Kegiatan seminar parenting ini menutup sore dengan suasana penuh keakraban dan inspirasi. Banyak peserta mengaku mendapatkan “tamparan lembut” sekaligus semangat baru untuk memperbaiki cara mereka berkomunikasi dan berinteraksi dengan anak di rumah.

Melalui kegiatan seperti ini, SMA Islam Athirah 1 Makassar terus berupaya memperkuat hubungan antara sekolah, keluarga, dan Masyarakat sebagai satu kesatuan yang saling mendukung demi lahirnya generasi berkarakter, berakhlak, dan berprestasi.